Daerah

Kemenag Segera Tangani KUA Terdampak Banjir di Kabupaten Luwu

KUA Pitumpanua ikut terdampak banjir

KUA Pitumpanua ikut terdampak banjir

Jakarta (Kemenag) ---- Banjir bandang melanda Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 3 Mei 2024. Banjir tersebut menyebabkan jalan poros Wajo-Palopo lumpuh total, memutus akses dan aktivitas sehari-hari penduduk setempat.

KUA Pitumpanua tidak luput dari banjir tersebut. Dokumen-dokumen penting dan peralatan kantor terendam, menghambat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengaku telah berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenag Sulsel untuk mengetahui kondisi gedung yang terdampak. Koordinasi juga dilakukan untuk memastikan proses pemulihan data, dan penggantian stok buku nikah yang rusak.

“Pengalokasian kembali stok buku nikah akan segera dilakukan setelah menerima laporan kebutuhan dari daerah terdampak. Hal ini penting mengingat bulan Zulkaidah dan Zulhijah merupakan periode dengan tingginya permintaan layanan nikah,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (5/5/2024).

Selain itu, imbuhnya, perbaikan gedung dan pemulihan data yang rusak, alokasi anggaran akan disesuaikan setelah menerima laporan rinci dari daerah terdampak. “Langkah ini diambil sebagai respons atas dampak bencana alam yang telah dialami,” imbuhnya.

Terpisah, Kakanwil Kemenag Sulsel, Muhammad Tonang mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenag Wajo untuk segera melakukan pendataan Barang Milik Negara, khususnya dokumen negara pencatatan nikah di KUA Pitumpanua. “Selanjutnya, langkah mitigasi banjir susulan juga diharapkan segera dilakukan,” pintanya.

Kepala KUA Pitumpanua, Ambo Lahang melaporkan, ketinggian air yang mencapai kurang lebih satu meter telah menenggelamkan infrastruktur penting yang mendukung pelayanan publik. “Kerugian diperkirakan mencapai Rp25 juta lebih, termasuk infrastruktur pendukung layanan di antaranya kursi, meja, pagar, dan sebagainya. Selain itu, sejumlah dokumen penting juga rusak, termasuk buku nikah,” ujarnya.

Ambo Lahang mengaku telah mendapat imbauan dari kepala UPT Irigasi tentang potensi banjir yang akan melanda Kabupaten Wajo sebagai dampak lanjutan dari banjir yang telah menghantam Kabupaten Luwu. “Kami telah mendapat imbauan dari kepala UPT Irigasi untuk bersiap menghadapi banjir dari Kabupaten Luwu yang diperkirakan akan berdampak juga ke Kabupaten Wajo,” ungkapnya.

Pihaknya berhasil menyelamatkan beberapa dokumen penting, termasuk buku nikah dan Akta Ikrar Wakaf, yang memiliki nilai penting bagi warga setempat. Kendati demikian, pihaknya berkomitmen agar pelayanan publik di KUA Pitumpanua dapat beroperasi kembali pada Senin, 6 Mei.

“Kami telah koordinasi dengan staf-staf KUA Pitumpanua agar hari Senin pelayanan publik beroperasi kembali,” pungkas Ambo Lahang.

Sebagai informasi, sumber banjir ini berasal dari hujan deras yang mengguyur selama 10 jam tanpa henti, mengakibatkan tanggul sungai yang tidak kuasa menahan beban, akhirnya jebol. Air yang meluap bukan hanya merendam jalan, tapi juga permukiman warga, menyisakan lumpur dan kerusakan di mana-mana. Derasnya aliran air yang tiba-tiba menghantam permukiman dan area-area padat penduduk, mengejutkan warga yang tidak sempat menyelamatkan diri, hingga mengakibatkan kehilangan nyawa. (Wcp/Mr)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua