Feature

Tradisi Semana Santa dan Kerajaan Katolik di Larantuka (Tulisan-3)

Arakan patung Tuan Ana (Yesus) dalam gelaran malam Semana Santa 2024 di Larantuka, Flores Timur, Provinsi NTT.

Arakan patung Tuan Ana (Yesus) dalam gelaran malam Semana Santa 2024 di Larantuka, Flores Timur, Provinsi NTT.

Larantuka (Kemenag) --- Di balik tradisi leluhur masyarakat Larantuka, Semana Santa memiliki kisah rohani yang hingga kini diwariskan secara lisan. Kisah itu bermula sekitar tahun 1773 - 1853.

Dikisahkan Don Andreas Martinus Diaz Viera de Godinho (DVG), dinasti atau garis keturunan Raja Larantuka ke-22, pihak kerajajaan Larantuka bersama masyarakatnya sempat mengalami kebimbangan dan kegelisahan batin.

"Hampir selama 80 tahun kerajaan dan masyarakat Larantuka tidak mendapat tuntunan rohani dari para Pastor Katolik. 80 tahun itu adalah waktu yang cukup lama di mana kerajaan dan masyarakat Larantuka tidak memiliki para penuntun rohani," kata Don DVG kepada Tim Humas Kemenag RI di Larantuka, Minggu (31/3/2023).

Don DVG pun melanjutkan kisah, kondisi ini membuat Raja Larantuka mengambil suatu sikap untuk bagaimana mempertahankan iman Katolik dengan mengajak masyarakatnya menggelar Doa Rosario di setiap Sabtu. Tradisi Doa Rosario ini kemudian mengisi rangkaian pra Paskah dari 13 suku kerabat di Larantuka untuk memanjatkan doa.

"Jadi Semana Santa ini adalah berdoa bersama di satu tempat dan di waktu yang sama. Dalam pra paskah selama tujuh minggu umat Katolik di wajibkan berdoa di masing-masing Kapela. Hingga kini Semana Santa menjadi momen yang sangat sakral bagi umat Katolik di Flores Timur, NTT hingga umat Katolik dari berbagai daerah lain khususnya dalam menambut perayaan Paskah," tandas Don DVG.

Ia menambahkan 13 suku kerabat ini juga dinamai dengan suku-suku Semana. Pada saat pra paskah seluruh kerabat dan keluarga diwajibkan berdoa agar lebih dekat dengan Bunda Maria dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan.

"Secara persisnya kapan Semana Santa itu dimulai kami tidak tahu persis sebab sejarah ini diwariskan melalui lisan bukan tulisan. Ada juga yang menyebutkan Semana Santa ini sudah berlangsung selama 500 tahun," ungkap Don DVG.

Don DVG saat ini menjadi orang nomor satu Kerajaan Larantuka yang bertugas memimpin 13 suku Semana dan bertanggung jawab dalam menjalankan devosi prosesi Jumat Agung serta mengenang kisah sengsara Yesus Kristus.

"Jadi makna paling dalam di balik Semana Santa ini adalah mempertahankan iman Katolik melalui Bapak-bapak Confereria dengan berdoa doa di Kapela Tuan Ma. Semana Sanata adalah momen sangat suci dan penuh intropeksi bagi umat Katolik yang kemudian disebut dengan Pekan Semana. Dilanjutkan dengan Tri Suci, Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci. Segenap masyarakat Larantuka saat Semana Santa dilarang melakukan aktivitas di luar keagamaan ibarat Nyepinya umat Hindu Bali, " ujar Don. (Tamat)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Feature Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua